stie-portnumbay.ac.id – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay Jayapura menggelar Kuliah umum bersama PT Freeport Indonesia dengan mengusung tema “Peranan PT. Freeport Indonesia Dalam Pengembangan Perguruan Tinggi di Tanah Papua”. Acara dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Agustus 2023 pukul 09.00 WIT di ruang 5/6 dan dihadiri seluruh Civitas Akademika STIE Port Numbay Jayapura.
Acara ini disambut langsung oleh Ketua Yayasan Cinta Tanah Air Dr. Drs. Najarudin Toatubun, MM dan Ketua STIE Port Numbay Jayapura Dr. John Agustinus, SE., MM dengan Narasumber Bapak Keyri Yarangga SKM., M.Kes., MPH selaku Kepala Corporate Communication PT. Freeport Indonesia. Narasumber membawakan materinya dan berdiskusi dengan audiensi kuliah umum yang dimoderatori oleh La Ode Abdul Wahab, SE., M.Si.
Materi diawali dengan penyampaian gambaran umum PT Freeport Indonesia yang berada di Provinsi Papua Tengah di ketinggian 4200 mdpl. Produk dari PT Freeport Indonesia yang berupa konsentrat berisi mineral berharga dari bijih emas dan ada beberapa metode penambangan yang dilakukan. PT Freeport Indonesia juga mengadakan reklamasi dengan mengembalikan fungsi lahan sesuai dengan peruntukkannya, seperti penanaman pohon, hutan mangrove, dan rehabilitasi di aliran sungai yang teraliri limbah dari hasil tambang PT Freeport Indonesia. PT Freeport Indonesia dalam melakukan penambangan menggunakan kawasan hutan, sehingga sebagai bentuk tanggung jawab, PT Freeport Indonesia melakukan rehabilitasi hutan di Jayapura untuk mengurangi bencana banjir di Jayapura dan meningkatkan keanekaragaman hayati dan konservasi lahan.
Bapak Keyri Yarangga menyampaikan bahwa masih banyak program PT Freeport Indonesia dalam pengembangan masyarakat yang bertujuan membantu masyarakat Papua untuk berkembang, “PT Freeport Indonesia terbuka untuk menerima peluang kerja dan magang untuk semua kalangan dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia”, ungkap Pak Keyri disela penyampaian materi.
PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan tambang kontraktor Pemerintah Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Papua. PTFI melakukan eksplorasi, menambang, dan memproses bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Produk akhir PTFI adalah konsentrat tembaga, yaitu bijih yang telah melalui proses pengolahan. Sebagai kontraktor Pemerintah, PTFI turut berkontribusi langsung secara finansial terhadap penerimaan negara dalam bentuk pembayaran pajak & pungutan lainnya, royalti, dan dividen. Hingga saat ini, PTFI menyerap total lebih dari 30.257 tenaga kerja, baik karyawan langsung maupun kontraktor, dimana hampir 98% diantaranya adalah putra-putri bangsa Indonesia. Dari karyawan langsung PTFI 23,5 % diantaranya adalah berasal dari Papua, 74% berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dan 2,6% tenaga kerja asing.
PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi yang terbaik bagi Indonesia, khususnya Tanah Papua. Salah satu bentuk kontribusi yang diberikan melalui pembangunan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Papua melalui Pendidikan, peluang karir dan juga pemberdayaan ekonomi lokal. Sebagian besar karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan warga Papua. “Berdasarkan catatan PTFI per 31 Agustus 2023, jumlah karyawan perusahaan berada di posisi 6.098 orang. Adapun 39,3 persen atau 2.395 orang dari keseluruhan karyawan itu adalah asli Papua. Sementara, orang Non-Papua tercatat sebanyak 3.536 orang atau 58 persen dari keseluruhan jumlah karyawan tersebut. Sisanya, karyawan asing berjumlah 167 orang atau 2,7 persen dari keseluruhan gerai yang tersedia”, jelas Keyri Yarangga.
Sejak lama, pemberian beasiswa telah menjadi komitmen PTFI sebagai bagian dari upaya memajukan pendidikan nasional. Sekitar 60 Mahasiswa STIE Port Numbay yaitu Mahasiswa asli Papua mendapatkan beasiswa dari PT. Freeport Indonesia. Baik (berbentuk) beasiswa, dukungan dalam bentuk infrastruktur maupun dukungan-dukungan lain untuk memastikan bahwa pendidikan ini bisa dinikmati pertama-tama oleh masyarakat Papua, kemudian masyarakat luas. Pemberian beasiswa menjadi salah satu strategi mendorong Mahasiswa dan kelompok terpelajar Papua dapat mengambil peran besar membangun Papua, terutama dalam proses penghiliran industri.
“Saya berharap kepada adik-adik yang sudah mendapatkan beasiswa, belajarlah dengan baik karena kami melihat potensi-potensi asli Papua di STIE Port Numbay Jayapura, Kepada semua yang hadir, ketika Saudara mendapatkan suatu kejadian, berpikirlah dengan konsep 5W+1H artinya apa, siapa, kapan, mengapa, dimana, dan bagaimana. Konsep berpikir ini membantu kita semua agar dengan cepat mendeteksi suatu kejadian”, pesan Pak Keyri Yarangga.
Setelah sesi penyampaian materi dan diskusi, kuliah umum ditutup dengan pemberian cindera mata dari STIE Port Numbay Jayapura kepada PT Freeport Indonesia. Kuliah umum ini terselenggara atas dukungan dan kerjasama antara STIE Port Numbay Jayapura dan PT Freeport Indonesia, yang bertujuan untuk memperkaya wawasan para mahasiswa mengenai dunia pertambangan secara umum, dan lingkungan bisnis PTFI secara khusus. Untuk informasi lebih lanjut terkait PT Freeport Indonesia dapat diakses melalui website: www.ptfi.co.id